TikTok Mendapat Perpanjangan Waktu di AS Hingga 6 April 2025, Diberi Kesempatan untuk Cari Solusi

TikTok, aplikasi berbagi video asal China yang menjadi fenomena global, telah diberikan perpanjangan waktu hingga 6 April 2025 untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi terkait keamanannya di Amerika Serikat. Keputusan ini diumumkan oleh pihak pemerintah AS setelah sebelumnya TikTok diberikan ultimatum untuk menjual operasi bisnisnya di negara tersebut atau menghadapi risiko pemblokiran.
Langkah ini diambil setelah pemerintah AS mengkhawatirkan potensi ancaman terhadap data pribadi pengguna yang dikumpulkan oleh TikTok. Pemerintah AS menyatakan bahwa data pengguna AS bisa jatuh ke tangan pemerintah China, yang dapat disalahgunakan untuk kepentingan politik atau ekonomi.
Perpanjangan waktu ini memberikan kesempatan bagi TikTok untuk mencari solusi yang dapat memenuhi persyaratan keamanan yang ditetapkan oleh pemerintah AS. Salah satu kemungkinan solusi yang dibicarakan adalah memisahkan operasi TikTok di AS dari induk perusahaannya, ByteDance, melalui penjualan atau perjanjian baru.
Meskipun TikTok telah berupaya meyakinkan pemerintah AS tentang langkah-langkah yang mereka ambil untuk menjaga keamanan data, masalah ini masih menjadi sorotan utama dalam hubungan teknologi antara China dan AS.
Pada saat yang sama, perusahaan teknologi lain yang berasal dari China juga menghadapi tekanan serupa terkait masalah keamanan dan privasi data, yang semakin mempengaruhi iklim regulasi teknologi di seluruh dunia.