Mantan Pawang Gajah Ungkap Sifat Pimpinan OCI Taman Safari yang Tersembunyi

Dalam wawancara yang disebarluaskan di berbagai platform media sosial, mantan pawang gajah tersebut menyatakan bahwa sejak pertama kali bergabung dengan OCI, ia sudah merasakan adanya ketidakadilan dalam perlakuan terhadap hewan. Gajah-gajah yang seharusnya dilatih dengan pendekatan yang lebih manusiawi malah sering diperlakukan dengan cara yang sangat keras demi memenuhi tuntutan pertunjukan yang penuh tekanan.
Ia juga menceritakan bagaimana pimpinan OCI cenderung mementingkan keuntungan materi daripada kesejahteraan hewan. Salah satu pengalaman buruk yang dibagikan adalah saat ia diminta untuk membawa gajah yang sedang dalam kondisi sakit untuk tampil di depan penonton tanpa ada perhatian medis yang cukup.
Selain itu, pawang tersebut mengungkapkan adanya tekanan psikologis terhadap para pekerja yang tidak dapat berbicara terbuka mengenai masalah yang ada karena takut dipecat. Beberapa teman seprofesi yang bekerja bersamanya di OCI bahkan merasa terintimidasi oleh sikap pimpinan yang keras dan penuh kontrol.
Publik pun bereaksi keras terhadap pengungkapan ini, dengan banyak yang menyuarakan protes melalui media sosial, mendesak agar pihak berwenang turun tangan dan melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap praktik yang berlangsung di OCI Taman Safari.
Untuk saat ini, pihak Taman Safari Indonesia dan OCI masih enggan memberikan tanggapan resmi mengenai tuduhan tersebut, namun kasus ini terus mengundang perhatian netizen yang mendesak agar keadilan dan perlakuan yang layak terhadap hewan diprioritaskan.